Sepeda Mahal!, Kenapa?
13.21 | Author: viksi cycle



Seringkali ketika saya jalan-jalan ke toko sepeda banyak orang terkejut ketika melihat banderol harga yang tergantung di sebuah sepeda. “Gila harga sepeda ngalah-ngalahin sepeda motor, kok bisa begitu ya? Kenapa?”. Pertanyaan ini membuat saya tergelitik untuk membuat note di web B2W, semoga berguna dan menjadi pencerahan buat  temen-temen lain, kalo ada kekurangan disana-sini silahkan ditambahkan, mari kita berbagi wawasan.


Persentase Produksi Sepeda Menengah dan Premium Paling Tinggi.


Saya adalah orang yg kurang setuju jika harga sepeda selalu di banding dengan kendaraan bermotor, sepeda motor khususnya, kenapa? Sepeda motor hadir sebagai jawaban dari sebuah kebutuhan akan transportasi murah, cepat, dan praktis. Dengan motor kebutuhan masyarakat akan alat transportasi sudah terpenuhi.


Bagaimana dengan sepeda? Sepeda pada awalnya adalah alat trasportasi andalan masyakat kita, seiring dengan waktu alat transportasi ini bergeser, masyarakat lebih menyukai motor, dan sepeda akhirnya di lupakan.


Saat masayarakat kita menyukai sepeda sebagai transportasi sederhana, sepeda biasa-biasa saja sudah cukup, dan harga sebuah sepeda untuk harian (model citybike, jengky) sangat terjangkau dan bisa di bilang murah. Dari beberapa artikel yg saya baca sepeda-sepeda kelas biasa/murah ini dulu banyak di datangkan dari Taiwan dan China. Lho kok begitu? Kabarnya industry sepeda di Indonesia saat itu belum bisa memenuhi permintaan pasar akan sepeda kelas menengah ke bawah. Illustrasi di bawah ini sebagai contoh salah satu pabrik sepeda Indonesia yg sudah sangat di kenal, PT. Insera Sena.


Mari kita jenguk salah industry sepeda yg sangat hebat di daerah Sidoarjo, PT. Insera Sena, yg berdiri th 1989, perusahaan menempati area 30.000m2 dengan bangunan seluas 18.000m2, wow bisa dibayangkan betapa luasnya area pabrik sepeda ini. Selain itu PT. Insera Sena didukung lebih dari 340 karyawan, dan mampu memproduksi 360.000 unit lebih pertahun.


PT. Insera Sena, mempunyai persentase global untuk produksi jenis sepeda MTB 65%, 30% sepeda trekking, dan 5% persen model sepeda lain. Dan yg lebih hebat lagi ternyata 60% produksi sepeda PT. Insera Sena di ekport ke 5 benua lebih dari 30 negara. (www.insera.co.id).


Dari web resmi PT. Insera Sena ketika kita membuka link Domestic Produk(http://www.polygoncycle.com/)  saja kita bisa melihat betapa banyak jenis sepeda kelas Premium yg mereka buat, dan prosentase untuk sepeda kelas biasa ternyata sangat kecil.


Dari model presentase produksi kita bisa lihat pabrik sepeda lebih fokus kearah MTB dan kelas premium angka presentasinya bisa mencapai 65%, 30% sepeda trekking, dan 5% persen model sepeda lain. Akibatnya kebutuhan sepeda kelas menegah ke bawah mesti di bantu dengan import dari luar negri.
This entry was posted on 13.21 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: