MTB United MONZA XC72 - Bike To Nature
Alloy Frame, Shimano Tourney, Garansi 5thnn Frame
Rp.1.600.000
MTB Wimcycle PANTHERA 2.0
Alloy Frame, Shimano Acera, Garansi 5thnn Frame
Rp.3.200.000
FAST RESPONSE
021 9985 5050
Groupset Shimano, Membuat sepeda modern
kerap dihubungkan dengan kata “groupset”, atau diplesetkan
pengucapannya jadi " grupset " , yakni gabungan komponen sepeda yg
dipakai untuk di area pengereman, area gigi transmisi, dan area yg
berputar (di roda dan di tuas kaki pedal). Komponen sepeda genjot ini dijual pretelan atau dalam bentuk fullbike disemua toko sepeda.
Siapapun yg berminat akan membuat sepeda atau memiliki sepeda, ada baiknya memahami groupset berserta tingkatan hirarki nya. Disinilah akan ditentukan kualitas mutu dan harga, serta kenyamanan bersepeda.
Secara garis besar groupset dibagi untuk kepentingan dua kelompok pesepeda, yakni: sepeda road race (sepeda balap dengan
stang melengkung mirip tanduk itu), dan groupset bagi sepeda mtb . Brand
populer yg merajalela disini untuk kepentingan dua kelompok pesepeda
itu adl : Shimano, dan SRAM (satu atap dengan brand AVID dan Truvativ).
Ditanah air sendiri, komponen dengan brand Shimano diyakini paling banyak dipakai oleh penggemar
sepeda karena rentang jenis dan harganya sangat lebar. Pembeli bisa
menyesuaikan dengan ukuran kantong masing masing. Jika punya uang
banyak, bisa pakai komponen groupset papan atas, sedangkan jika mau
kelas menengah juga ada, dan apabila hanya pengen sepeda untuk muter
muter di kompleks rumah maka cukup dengan komponen murah.
Sepeda MTB, DJ, Freeride, commuter (dalam kota).
Hirarki atau tingkatan groupset sepeda kelas ini dengan brand Shimano diantaranya (berurutan, paling atas adalah paling bagus dan paling mahal harganya), yakni:
** Shimano mengeluarkan series khusus untuk sepeda DJ dan DH yakni dengan label Saint dan Hone.
Sepeda Road Race mempunyai hirarki komponen groupset brand Shimano antara lain :
Lalu untuk brand SRAM, tersedia komponen dengan hirarki sbb:
X0
X9
X7
X5
SX 4
3.0
Seperti dikatakan diawal, bahwa komponen groupset ini mempunyai rentang tipe yg panjang, karena itu harganyapun juga beragam. Ada beberapa pesepeda yg mencampurkan komponen groupset dengan tujuan agar harganya lebih miring, tapi kinerja “smoothness” nya tetap optimal.
Caranya
yakni dengan memasang komponen bagus (entry level kelas pro misal
Deore) dengan mid level dalam satu sepeda. Komponen yg harus bekerja
ekstra keras dikasih yg bagus, yakni untuk rear derailleur (RD) dan
brake system . Sisanya bisa dikasih komponen yg lebih murah. Secara
konkret, contoh saja, sepeda MTB untuk commuter (didalam kota) cukup
pakai groupset ACERA atau Altus, lalu RD nya diganti dengan tipe Deore
yg merupakan komponen entry level bagi kelas pro bikers. Cara ini lebih
hemat dan tetap menjanjikan kinerja bagus , dibanding harus beli
groupset sejenis dalam satu sepeda yg malahan lebih mahal atau malahan
tidak bekerja optimal
sumber : http://hsgautama.multiply.com/journal/item/297
Road Bike lebih akrab dikenal dengan sepeda balap, dengan bentuknya yang khas dan fungsinya lebih untuk medan jalan aspal (road). Road Bike jika telah mengalami modifikasi bisa digunakan untuk medan non aspal (lebih dikenal dengan cyclocross).
Pertanyaannya, bagaimana memilih Road Bike? Hal pertama yang paling mendasar menjawab pertanyaan tersebut adalah cost (dana) yang akan kita gunakan, dan yang kedua adalah fungsi sepeda tersebut.
Jika kedua pertanyaan tersebut sudah bisa kita perkirakan, selanjutnya adalah memilih frame atau rangka Road Bike, kenapa frame begitu penting dalam pemilihan sepeda jenis ini, karena frame (rangka) sepeda merupakan bagian pokok sepeda kita (The Heart of Bike). Pemilihan frame yang salah akan berakibat fatal untuk kenyamanan dalam bersepeda.
Seiring dengan perkembangan teknologi dalam pembuatan bahan dasar frame (rangka) sepeda, dipasaran banyak sekali beredar sepeda dengan bahan dasar frame berupa Carbon (High-Tensile) Steel, Chromoly (Chrome Molybdenum) Steel, Alloy (Allumunium), Carbon Fiber dan Titanium.
Untuk Frame dengan bahan dasar besi (Carbon Stell) dan Chromoly sekarang sudah banyak ditinggalkan karena selain berat, bahan ini tidak tahan terhadap karat (korosi). Meski sudah lama ditinggalkan, frame besi ini masih banyak kita temui karena harganya yang cukup murah dan banyak diburu kolektor sepeda.
Untuk frame Alloy atau yang lebih kita kenal sebagai Allumunium merupakan jenis frame yang paling banyak dijadikan pilihan karena beratnya yang ringan dan tahan terhadap korosi, frame dengan bahan dasar jenis ini merupakan pilihan untuk pemula (Basic Level Bikes).
Untuk frame Carbon Fiber banyak digunakan Road Bike untuk jenis Mid Level (menengah), frame ini banyak kita temui dipasaran karena harganya yang tidak terlalu mahal.
Titanium Frame merupakan top level (atas), biasa digunakan untuk pembalap sepeda profesional, berat frame bisa mencapai hanya 700 gram.
Diskripsi diatas merupakan gambaran awal tentang bahan dasar frame, sedangkan berikut ini adalah gambaran detail untuk masing-masing jenis frame Road Bike.
Carbon (High-Tensile) Steel (Besi)
Material yang paling banyak digunakan di frame sepeda yang banyak kita jumpai, keunggulan frame dengan jenis ini kuat tidak mudah patah karena terbuat dari besi, sedangkan kelemahannya lebih berat dan mudah korosi (karat). Road Bike jika menggunakan jenis ini, pastilah berat frame menjadi bertambah akan tetapi sangat kuat untuk anda yang menggemari endurance (kekuatan).
Chromoly Frame
Lebih ringan dibandingkan dengan High Tensile Steel, karena sudah merupakan campuran antara besi dan carbon, frame ini lebih dikenal dengan Chromoly Frame. Frame Road Bike jenis ini masuk kategori Basic Level Bikes (pemula), harganya termasuk murah dan tahan lama, dan lebih tahan terhadap karat dibandingkan Full Steel (besi).
Alloy (Allumunium)
Inilah frame dengan bahan dasar paling banyak digemari. Selain harganya yang murah, kualitas frame alloy lebih ringan dibanding steel atau chromoly, Road Bike banyak mengaplikasi frame ini. Frame ini termasuk dalam kategori Mid Level (menengah), sudah layak untuk anda yang serius ingin menekuni olahraga Road Bike (balap sepeda). Banyak pabrikan sepeda mengkombinasi dengan carbon untuk komponen fork (supensi) depan dan seatpost (dudukan sadle).
Carbon Fiber
Termasuk frame kategori Top Level, karena frame ini dibuat dengan teliti tiap sambungan antar main tube, side tube dan top tube yang nyaris tidak terlihat. Kelemahan frame dengan bahan dasar ini tidak sekuat alloy, sehingga sangat rapuh jika jatuh, pada kondisi ekstrim bisa patah. Banyak pabrikan telah menerapkan teknologi “monocoque construction”, yaitu dengan frame dibuat dengan cara di cor.
Pembalap sepeda profesional banyak yang menggunakan frame jenis ini, berat yang sangat ringan menjadi kelebihan frame Carbon Fiber.
Layak dijadikan pilihan bagi anda yang mempunyai dana berlebih, sebanding keuntungan dan kenyamanan memakai Road Bike jenis ini.
Titanium Frame
Frame dengan bahan dasar Titanium sangat ringan, produsen sepeda balap (Road Bike) Italia banyak yang mengaplikasi frame dengan bahan dasar Titanium yang harganya tergolong sangat mahal. Bagi anda yang ingin mencoba menjadi pembalap profesional, frame Road Bike jenis ini layak diperhitungkan.
Diskripsi bahan dasar frame sepeda diatas bisa dijadikan gambaran awal untuk memilih Road Bike yang kita sukai, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan cost (biaya).
Setelah pemilihan frame yang sesuai terpenuhi, barulah kita melihat komponen apakah yang pas dan sesuai dengan kebutuhan Road Bike kita. Komponen pada dasarnya dibagi dalam 2 bagian, yaitu groups set dan wheelset.
Groups Set terdiri dari FD, RD, Shifter, BB, CrankSet, Brakes, Sproket dan sebagainya. Sedangkan wheelset adalah komponen roda, terdiri dari rims (velg), HUB, ban (tire), dan sebagainya.
Sesuaikanlah ukuran frame dengan tinggi badan kita, rata-rata orang indonesia menggunakan ukuran X, XS, S, M, ML dan L, pemilihan ukuran frame sangat berpengaruh pada kenyamanan saat bersepeda dengan Road Bike. Kita dapat menggunakan Bike Fit untuk menentukan ukuran frame yang sesuai dengan diri kita.
Bawalah hasil ukuran tersebut ke toko sepeda langganan kita, dan pilihlah ukuran frame yang sesuai. Selain kenyamanan, pemilihan ukuran frame yang tepat dapat menghindari cidera. Tentukan apakah kita akan merakit atau membeli full bike (sesuaikan dengan keuangan kita).
Seringkali ketika saya jalan-jalan ke toko sepeda banyak orang terkejut ketika melihat banderol harga yang tergantung di sebuah sepeda. “Gila harga sepeda ngalah-ngalahin sepeda motor, kok bisa begitu ya? Kenapa?”. Pertanyaan ini membuat saya tergelitik untuk membuat note di web B2W, semoga berguna dan menjadi pencerahan buat temen-temen lain, kalo ada kekurangan disana-sini silahkan ditambahkan, mari kita berbagi wawasan.
Persentase Produksi Sepeda Menengah dan Premium Paling Tinggi.
Saya adalah orang yg kurang setuju jika harga sepeda selalu di banding dengan kendaraan bermotor, sepeda motor khususnya, kenapa? Sepeda motor hadir sebagai jawaban dari sebuah kebutuhan akan transportasi murah, cepat, dan praktis. Dengan motor kebutuhan masyarakat akan alat transportasi sudah terpenuhi.
Bagaimana dengan sepeda? Sepeda pada awalnya adalah alat trasportasi andalan masyakat kita, seiring dengan waktu alat transportasi ini bergeser, masyarakat lebih menyukai motor, dan sepeda akhirnya di lupakan.
Saat masayarakat kita menyukai sepeda sebagai transportasi sederhana, sepeda biasa-biasa saja sudah cukup, dan harga sebuah sepeda untuk harian (model citybike, jengky) sangat terjangkau dan bisa di bilang murah. Dari beberapa artikel yg saya baca sepeda-sepeda kelas biasa/murah ini dulu banyak di datangkan dari Taiwan dan China. Lho kok begitu? Kabarnya industry sepeda di Indonesia saat itu belum bisa memenuhi permintaan pasar akan sepeda kelas menengah ke bawah. Illustrasi di bawah ini sebagai contoh salah satu pabrik sepeda Indonesia yg sudah sangat di kenal, PT. Insera Sena.
Mari kita jenguk salah industry sepeda yg sangat hebat di daerah Sidoarjo, PT. Insera Sena, yg berdiri th 1989, perusahaan menempati area 30.000m2 dengan bangunan seluas 18.000m2, wow bisa dibayangkan betapa luasnya area pabrik sepeda ini. Selain itu PT. Insera Sena didukung lebih dari 340 karyawan, dan mampu memproduksi 360.000 unit lebih pertahun.
PT. Insera Sena, mempunyai persentase global untuk produksi jenis sepeda MTB 65%, 30% sepeda trekking, dan 5% persen model sepeda lain. Dan yg lebih hebat lagi ternyata 60% produksi sepeda PT. Insera Sena di ekport ke 5 benua lebih dari 30 negara. (www.insera.co.id).
Dari web resmi PT. Insera Sena ketika kita membuka link Domestic Produk(http://www.polygoncycle.com/) saja kita bisa melihat betapa banyak jenis sepeda kelas Premium yg mereka buat, dan prosentase untuk sepeda kelas biasa ternyata sangat kecil.
Dari model presentase produksi kita bisa lihat pabrik sepeda lebih fokus kearah MTB dan kelas premium angka presentasinya bisa mencapai 65%, 30% sepeda trekking, dan 5% persen model sepeda lain. Akibatnya kebutuhan sepeda kelas menegah ke bawah mesti di bantu dengan import dari luar negri.